Thursday, November 07, 2013

Black Out, Rain Cat and Dog, and...

Makassar, 7th November 2013
3:19 PM

     Meskipun hari ini aku gak ke sekolah dikarenakan sakit kepala nyut-nyutan selama dua jam, kayaknya hari ini termasuk salah satu hari yang paling melelahkan bagiku. Kinda fun juga sih.

     Sekitar dua jam yang lalu, aku lagi nonton School 2013 (Don’t tell me ! Yup, I’m late). Ketika aku akan menikmati sebungkus Qtela ukuran jumbo yang terdapat diatas meja, eh tiba-tiba mati lampu. Gak jadi deh makan Qtela.

     Kesal. Soalnya sejak dua jam yang lalu sebelum nonton drama aku cuma melongo di kamar dan mikir, “Hari ini ngapain ya?” Dan setelah mendapatkan jawabannya (yaitu nonton drama), ternyata ini yang kudapatkan. Unfair.

     Terima nasib aja, aku keluar dari kamar dan tiduran di sofa depan TV. Kalau mati lampu kayak gini, kegiatan yang paling menyenangkan untuk dilakukan tentu saja cuma dengar musik. Untung baterai HP masih full. Aku setel deh lagu yang paling hits dalam playlist-ku saat ini, Now Is Good by Kim Jejung.

     Ah~ suara Oppaku ini memang tiada duanya. Selalu membawa simfoni dalam ragaku meskipun sedang dalam keadaan yang paling tidak menyenangkan, kepanasan dan dikerumuni nyamuk.

     Aku menunggu beberapa menit dibawah siksaan para nyamuk, tapi lampu belum nyala juga. Malah mati lampunya disusul oleh hujan deras. Deras, pas hujan langsung deras.
Aneh. Biasanya kan hujan duluan baru mati lampu. Terserah.

     Sekarang aku bisa ngapain, suara Jejung udah dikalahkan oleh suara hujan serta guntur diluar sana. Musiknya dimatiin deh. Suara jejung tergantikan oleh suara ocehan Ibu –yang duduk didepanku- yang menyuruhku mengecek kamarku sesegera mungkin.

     Hiks, satu lagi fakta miris tentangku. Kamarku sering bocor, disudut kanan ranjang. Agak parah, dan sepertinya orang tuaku tidak ada niat buat memperbaikinya :””” 
Lanjut, karena aku lagi mager, akhirnya Ibuku yang masuk ngecek kedalam.

     Beberapa detik, tiba-tiba Ibu berteriak !

     Aku bangkit dan segera menyusul Ibu kedalam.
Karena gelap oleh padamnya lampu, aku terpaksa pakai blitz kamera tab-nya Ibu. Aku gak sadar kalau aku sedang merekam video sepanjang menuju ke kamarku. Masa bodoh. Tapi aku gak yakin bakal menonton rekaman video itu. Anu, saya korban Paranormal Activity, takutnya nanti dalam rekaman ada hal ganjil yang tertangkap kamera. Apalagi dalam keadaan gelap. Di rumahku pula.
Hiii…

     Lanjut. Ketika aku sampai di depan kamar,

     Sial, di depan kamarku ada genangan air mengalir deras yang berasal dari dapur.

     BANJIR !!!!!!!

     Ibu panik, tapi aku tidak. Aku udah pernah dapat masalah air-meluap-dari-pipa-bawah ini, dan aku mengatasinya seorang diri. Hebat.

     TAPI BANJIR INI LEBIH PARAH !!!

     Seraya berusaha mengalihkan arus banjir ke arah toilet, Ibu memerintahku, “Cepat SMS Ayah dan suruh pulang sekarang !” 

Aku nurut. Dengan segera aku menulis pesan kepada Ayah diluar sana.

     “Yah, cepat pulang. Rumah kebanjiran”

     :’)))))))

     Melihat Ibu sudah bergerak mengatasi banjir, aku langsung masuk kedalam kamarku dan melihat keadaan. Mati-matian aku bersyukur karena banjirnya gak masuk ke kamarku. Tapi, seperti yang sudah kuduga, bagian rawan bocor disudut kamar ya bocor lagi. Air hujan udah mengenai kasur dan bantalku huhuhu.

     Lalu aku melihat disekitar lokasi kebocoran,

     Nyesek. Oppa-oppaku di dinding udah terkena titik-titik air dari atas. Tidak tega, buru-buru aku menyelamatkan Oppa, untung gak basah-basah amat :’))))
오빠들 미안~ 

     Setelah misi penyelamatan Oppa selesai, sambil makan Qtela –akhirnya- aku keluar lagi. Aku melihat Ibu lagi menyerap air banjir pake kain lap di depan TV (banjirnya udah sampai di ruang tamu, pemirsa), dan menyuruhku untuk membantunya. Kencan bareng Qtela tertunda lagi.

     Dengan sigap, aku ambil kain lap dan melakukan hal yang sama seperti Ibu.
Melelahkan, rasanya air hujannya gak habis-habis, padahal aku udah jijik sama air kotor itu huhuhu. Mana yang kerja cuma aku sama Ibu. Ya, tak apa. Ini demi Ibu yang sudah kecapaian.

     Satu-satunya anak laki-laki di rumah sama sekali tidak membantu dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. Brat !

     Sekitar 15 menit menjadi pekerja keras, lantai pun bersih dan hujan juga udah reda. Pertama kalinya aku bersyukur karena hujan telah reda. 
Ibu segera mencuci tangan dan beristirahat di sofa dan wow, mengambil jatah Qtela-ku. Unfair.

     Ayah belum pulang, dan sekarang yang ada dipikiranku hanyalah, “Bentar malam aku tidur dimana?”





긑 !


    
    
    


No comments

Post a Comment

© Let It Rain
Maira Gall