March 12, 2017
Makassar
Kepada diriku di 15 tahun
kemudian,
apa kabarmu?
Apa yang kamu lakukan saat ini?
Baik-baikkah keadaanmu?
Semoga kamu hidup bahagia disana.
Aku yang sekarang sudah lebih
baik dari yang sebelumnya.
Banyak kesulitan disana-sini.
Tapi aku sudah belajar mengatasi
kesusahanku,
dan kekuranganku.
Aku rasa aku baik-baik saja.
Hidupku tidak banyak berubah,
tapi aku banyak memikirkanmu
belakangan ini.
Kamu yang hidup di 15 tahun
kemudian.
Kamu yang adalah diriku.
Aku sering membayangkan kamu
hidup seperti ini.
Aku sering membayangkan kamu
hidup seperti itu.
Aku sering menerka bagaimana
nasibmu disana.
Aku banyak menduga mengenai
kehidupanmu disana.
Tapi sepertinya tidak adil jika
aku harus mendikte kehidupanmu seperti apa.
Seharusnya aku berhenti menjadi
begitu yakin kalau kamu akan menjadi seperti ini,
atau seperti itu.
Itu hidupmu.
Kamu yang menjalaninya.
Aku tidak sebaiknya
mengatur-ngatur dalam khayalanku.
Aku hanya harus fokus pada diriku
saat ini,
agar kamu bisa hidup bahagia
disana.
Bukankah begitu?
Mungkin aku tidak bisa banyak
membantu,
membantu diriku saja susah.
Tapi aku harap kau tidak banyak
menderita karenaku.
Aku sudah banyak menderita
disini,
jadi aku harap penderitaan ini
cepat berakhir.
Agar kamu tidak perlu
merasakannya.
Biar aku saja, dan diriku di masa
lalu yang melalui semua itu.
Kamu hanya harus bahagia, karena
itulah harapanku untukmu,
diriku di 15 tahun kemudian.
Setelah semua yang telah dilalui,
kamu pantas mendapatkannya.
No comments
Post a Comment