u n k n o w n
SEORANG ANAK YANG TERSESAT
"Aku tak selalu paham ketika melihat seseorang begitu bersedih terhadap orang lain.
Menangis meraung-raung,
berteriak histeris,
terkuras semua emosi dalam dirinya untuk orang lain.
Mereka sanak keluargaku.
Tapi aku tak paham dengan ikatan batin yang mereka miliki.
Aku bertanya-tanya mengapa aku tak menangis sepilu itu?
Mengapa aku merasa tak tulus ketika muncul perasaan ingin berempati?
Mengapa aku tak memahami afeksi mereka?
Aku merasa kebas. Hambar berada di antara mereka.
Maka pergilah aku.
Jauh dari rumah.
Merantau ke sana kemari.
Berharap mungkin di suatu tempat,
aku bisa menemukan alasan untuk mengerti kekuatan sebuah ikatan batin.
Atau rasa empati belaka."